Kamis, 16 Juni 2011

BATUK DARAH

Batuk darah (hemoptisis) adalah ekspetorasi darah akibat perdarahan pada saluran nafas di bawah laring, atau perdarahan yang keluar ke saluran nafas di bawah laring. Batuk darah lebih sering merupakan gejala atau tanda dari penyakit dasar sehingga etiologinya harus dicari melalui pemeriksaan yang seksama.

Pembagian:
Pursel: Derajat 1: bloodstreak
Derajat 2: 1 – 30 ml / 24 jam
Derajat 3: 30 – 150 ml / 24 jam
Derajat 4: 150 – 500 ml / 24 jam
Massive : > 500 ml / 24 jam
Johnson: Single hemoptysis: < 7 hari
Repeated hemoptysis: > 7 hari
Frank hemoptysis: darah saja

ETIOLOGI
  • Kelainan pembuluh darah : hipertensi pulmonar, malformasi arteriovena, aneurisma aorta.
  • Trauma : jejas toraks, ruptur bronkus, emboli lemak.
  • Iatrogenik : bronkoskopi, biopsi paru, kateterisasi Swan-Ganz, limfangiografi.
  • Kelainan sistemik : sindrom Goodpasture, idiopathic pulmonary hemosiderosis, systemic lupus erithematosus, vaskulitis (granulomatosis Wegener, purpura Henoch-Schoenlein, sindrom Chrug-Strauss)
  • Obat/toksin : aspirin, antikoagulan, penisilamin, kokain.
  • Lain-lain : endometriosis, bronkolitiasis, fistula bronkopleura, benda asing, hemoptisis kriptogenik, amiloidosis.


DIAGNOSIS

Anamnesis
Bedakan batuk darah dengan muntah darah!


Batuk Darah
Muntah Darah
Warna
Merah segar dan berbusa
Merah gelap atau hitam
PH
Basa
Asam
Konsistensi
Dapat bercampur dahak
Dapat bercampur makanan
Gejala
Diikuti dengan batuk atau mungkin didahului suara seperti berkumur
Dapat didahului dengan mual


Anamnesa: jml, pola, lama, berulang/tidak, RPD
(paru, jantung, hipertensi, otolaring), risk factor

Pemeriksaan Fisik 
vital sign, hidung, gigi, gusi, orofaring, leher, dada, jantung, paru, perut

Pemeriksaan Lab
Hb, faal hemostasis, hapusan dahak BTA /gram / jamur, sitologi

Pemeriksaan radiologi
X-Foto Toraks (PA & Lat), CT scan, angiografi dan scan perfusi paru (u/ melihat emboli paru)

Bronkoskopi: penting utk Dx & Tx




PENATALAKSANAAN
• Confirmation, Airway patency, Infection &
Exanguination preventive
• Tujuan tx: cegah sufokasi, stop perdrhan, cegah
penyebaran infeksi
• Macam tx: konservatif & bedah

Terapi Konservatif:
1. Os dgn KU dan refleks batuk baik : os duduk dan diinstruksikan cara membatukkan darah dengan benar.
    Os dgn KU berat dan refleks batuk tdk adekuat : Trendelenburg & miring ke sisi yg sakit
2. Keluarkan bekuan darah
3. Bila batuk darah terus berlanjut pasang ETT - bila perlu dipasang Forgaty's chateter. Pasang ventilasi  mekanik bila tjd gagal nafas.
4. Pasang IVFD (RL / PZ), O2 nasal 2-4 l/m, transfusi darah (Hb < 10 g% atau Hct < 30% & perdrhan (+))
5. Menenangkan px, tdk menahan batuk, batuk tdk boleh terlalu keras, mengurangi aktivitas & bicara
6. Bila perlu koagulan
7. Antibiotika
8. Obati penyakit dasar

Terapi medikamentosa
  • Vasopresin iv merupakan vasokonstriktor sistemik dengan dosis 0,2-0,4 unit/menit telah digunakan untuk mengatasi hemoptisis masif. Obat ini menghentikan perdarahan dengan konstriksi arteri bronkial. Namun perlu berhati-hati terutama pada penderita penyakit pembuluh darah koroner maupun hipertensi.
  • Pemberian asam traneksamat (antifibrinolitik) untuk menghambat aktivasi plasminogen dilaporkan dapat mengontrol hemoptisis pada penderita fibrosis kistik yang tidak dapat terkontrol oleh embolisasi arteri bronkial.
  • Pemberian kortikosteroid sistemik dengan obat sitotoksik dan plasmaferesis mungkin dapat bermanfaat pada penderita hemoptisis masif akibat perdarahan alveolar penyakit autoimun.
  • Pemberian gonadotropin releasing hormone agopnist (GnRH) atau danazol mungkin bermanfaat pada terapi jangka panjang penderita hemoptisis katamenial.
  • Hemoptisis karena penyakit infeksi seperti TB, infeksi jamur, atau kuman lain maka diberika antituberkulosis, antijamur, ataupun antibiotik.

Terapi Bedah:
1. Terapi kolaps
2. Embolisasi arterial
3. Reseksi paru

Indikasi tx bedah:
1. Batuk drh profus, sulit dihentikan konservatif
2. Batuk drh berulang, sering masif




Komplikasi:
Asfiksia krn sufokasi, syok hipovolemik, pneu-monia
aspirasi, atelektasis, penyebaran infeksi
Kematian  asfiksia & syok

Prognosa, ditentukan oleh:
1. Derajat batuk darah
2. Penyakit dasar
3. Penanganan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar